PEMBAHASAN
A. Batasan Pengertian
Teknologi
Teknologi bagi kita
merupakan pengetahuan terhadap penggunaan alat dan kerajinan, dan bagaimana hal
tersebut mempengaruhi kemampuan untuk mengontrol dan beradaptasi dengan
lingkungan alamnya. Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani technología‐techne, yang
berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan
suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip
atau metode dan seni[1]. Istilah
teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam
sebuah buku berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin (Technology: A Description Of
The Arts, Especially The Mechanical)[2] .
Teknologi
adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis, ilmu pengetahuan terapan
atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia[3].
Ilmu
adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan
pemahaman manusia dari
berbagai segi kenyataan dalam alam manusia Segi-segi ini dibatasi agar
dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya.[4]
Budaya adalah suatu
cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya adalah suatu pola hidup
menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya
turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar
dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia
Kita menggunakan
teknologi dimulai dengan konversi sumber daya alam menjadi peralatan sederhana.
Penemuan yang prasejarah kemampuan untuk mengendalikan api sehingga dapat
mengolah makanan dan penemuan roda membantu manusia dalam perjalanan di dalam
dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk
mesin cetak, telepon, dan Internet, mengatasi hambatan fisik untuk komunikasi
dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi dengan bebas pada skala global atau
luas. Namun, tidak semua teknologi ini telah digunakan untuk tujuan damai;
pengembangan senjata yang semakin meningkat kekuatan destruktif telah
berkembang sepanjang sejarah, dari klub untuk senjata nuklir.
Teknologi telah
mempengaruhi masyarakat dan sekitarnya dalam beberapa cara. Dalam masyarakat,
teknologi telah membantu mengembangkan ekonomi yang lebih maju (termasuk
ekonomi global saat ini). Tetapi banyak proses‐proses
teknologi juga menghasilkan produk yang tidak diinginkan atau mengakibatkan
sesuatu hal, contohnya polusi, dan menguras sumber daya alam, dengan merusak
bumi dan lingkungannya. Berbagai implementasi teknologi mempengaruhi nilai‐nilai masyarakat dan teknologi baru sering menimbulkan
pertanyaan‐pertanyaan
etika baru. Contohnya meliputi munculnya gagasan tentang efisiensi dalam hal
produktivitas manusia, istilah yang awalnya hanya berlaku bagi mesin, dan
tantangan dari norma‐norma
tradisional.
Dalam
memasuki Era Industrialisasi, pencapaiannya sangat ditentukan
oleh penguasaan teknologi karena teknologi
merupakan mesin penggerak pertumbuhan melalui industri[5] . Oleh
sebab itu, tepat momentumnya jika kita merenungkan masalah teknologi, menginventarisasi yang kita miliki, memperkirakan apa
yang ingin kita capai dan bagaimana caranya memperoleh teknologi yang kita
perlukan itu, serta mengamati betapa besar dampaknya terhadap transformasi budaya kita[6].
Sebagian
dari kita beranggapan bahwa teknologi
adalah barang atau sesuatu yang baru[7] ,
padahal kalau kita membaca sejarah, teknologi itu telah berumur sangat panjang
dan merupakan suatu gejala kontemporer[8]. Setiap
zaman memiliki teknologinya sendiri[9]. Sejarah
Perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif[10] . Sejak zaman Romawi Kuno pemikiran
dan hasil kebudayaan telah
nampak berorientasi menuju bidang teknologi[11] . Dalam
bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan
cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan tugas-tugas tradisional
seperti bercocok tanam, membuat baju, atau membangun rumah
Terjadi
bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi
faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.
3.
Kemajuan teknologi yang
hemat modal (bahasa
Inggris: capital-saving technological progress)
Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua
riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju,
yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.
Pengalaman
di berbagai negara berkembang menunjukan bahwa campur tangan
langsung secara berlebihan, terutama berupa peraturan pemerintah yang terlampau ketat, dalam pasar
teknologi asing justru menghambat arus teknologi asing ke negara-negara berkembang[12] .
Di
lain pihak suatu kebijaksanaan 'pintu yang lama sekali terbuka' terhadap arus
teknologi asing, terutama dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA), justru menghambat kemandirian yang lebih besar
dalam proses pengembangan kemampuan teknologi negara berkembang karena
ketergantungan yang terlampau besar pada pihak investor asing, karena merekalah yang melakukan
segala upaya teknologi yang sulit dan rumit[13].
B.
Perbedaan
Antara Ilmu dengan Teknologi dan Kebudayaan
Dari definisi maupun pengertian tentang ilmu dan
teknologi di atas, hampir terdapat “kekaburan”
makna antara ilmu dan teknologi. Untuk itu perlu diperjelas perbedaanya
agar keduanya dapat dengan mudah diidentifikasi.
Menurut The Liang Gie dalam Tim Dosen Filsafat UGM (2003:
154) paling tidak ada tujuh perbedaan yang ada pada ilmu maupun teknologi,
yaitu:[14]
ILMU
|
TEKNOLOGI
|
Tujuan: memahami dan menerangkan fenomena fisik,
biologis, psikologis dan dunia sosial manusia secara empiris
|
Memecahkan masalah-masalah material manusia untuk
membawa peruabahan-peruabahan praktis yang diimpikan manusia.
|
Berkaitan dengan pemahaman dan bertujuan meningkatkan
fikir manusia
|
Memusatkan pada manfaat yang bertujuan menambah
kapasitas kerja manusia.
|
Memajukan
pembangkitan pengetahuan
|
Memajukan kapasitas teknis dalam membuat barang atau
layanan
|
Mencari
tahu
|
Mengerjakan
|
Bersifat
“supra rasional”
|
Bersifat menyesuaikan diri dengan lingkungan tertentu
|
Masukan:
pengetahuan yang tersedia
|
Masukan:
material alamiah, daya alamiah, keahlian, alat, mesin, akal sehat, pengalaman
dsbnya
|
Keluaran:
pengetahuan “baru”
|
Menghasilkan
produk tiga dimensi
|
C.
Keterkaitan
Antara Ilmu dengan Teknologi dan Kebudayaan
1. Hubungan Antara Ilmu Dan
Teknologi
Ilmu memegang peranan penting bagi
negara-negara berkembang dalam proses peningkatan standar hidup, kesejahteraan,
dan melindungi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati.[15]
Negara-negara berkembang menghadapi berbagai tantangan jangka pendek dan jangka
panjang. Perubahan penggunaan lahan melalui penggundulan hutan dan perubahan
lahan pertanian akibat aktivitas sosio-ekonomi di daerah tangkapan air di hulu,
telah menyebabkan terjadinya berbagai kerusakan lingkungan dan infrastruktur
akibat bencana yang ditimbulkannya. Kerusakan lingkungan di daerah tangkapan
air, menyebabkan kelangkaan air bersih di berbagai negara, selain bencana
banjir ketika musim penghujan.
Komunikasi ilmu terhadap masyarakat dan
pemahaman masyarakat terhadap ilmu merupakan subyek riset yang relatif baru di
lingkungan akademis, namun berkembang untuk dipelajari lebih lanjut untuk
mendukung proses pengambilan kebijakan publik. Pemahaman yang baik terhadap
dinamika kompleksitas ilmu dan interaksi ilmu dengan masyarakat, berguna dalam
peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap ilmu dan akhirnya berkembang
menjadi suatu sistem pengelolaan dan kontrol sosial masyarakat terhadap ilmu.
Dalam komunikasi ilmu, perangkat komunikasi
atau penyampai informasi yang digunakan akan disesuaikan untuk menciptakan
jaminan terjadinya pemahaman dan penerimaan masyarakat awam terhadap ilmu.
Sedangkan aspek ketiga adalah aspek kreativitas, yang membantu perkembangan
kecerdasan dan kapabilitas masyarakat sehingga menghasilkan kemampuan dalam
mengintegrasikan ilmu ke kehidupan sehari-hari.
Ilmu memainkan peran penting sebagai sebuah
agen pembaharu di masyarakat. Sebagai bangsa yang bergerak ke arah ekonomi
berbasis pengetahuan, dibandingkan ekonomi berbasis sumber daya alam sesuai
dengan paradigma tekno-ekonomi, ilmu menjadi landasan keberhasilan pembangunan
ekonomi yang didukung oleh kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia yang
kompetitif.
Ilmu, dan teknologi
memiliki kaitan struktur yang jelas. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan
dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani.
Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan teknologi
mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan
sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses produksi,
berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi. Teknologi merupakan
penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi mengandung ilmu pengetahuan di
dalamnya.
Ilmu dan teknologi dalam penerapannya,
keduanya menghasilkan suatu kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya
membawa malapetaka yang belum pernah dibayangkan. Oleh karena itu, ketika
manusia sudah mampu membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran) dengan etika
(kebaikan), maka kita tidak dapat netral dan bersikap netral terhadap
penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau mengambil keputusan terhadap
sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu mendapat pertimbangan moral dan
ajaran agama.
Ilmu pengetahuan mendorong teknologi,
teknologi mendorong penelitian, penelitian yang menghasilkan ilmu pengetahuan
baru. Ilmu pengetahuan baru mendorong teknologi baru.[16]
2. Hubungan Antara Ilmu Dan
Kebudayaan
Dalam unsur budaya terdapat adanya sistem
pengetahuan, dimana ilmu dan teknologi termasuk di dalamnya. Dengan demikian
ilmu itu sendiri merupakan bagian dari budaya. Ilmu dan budaya mempunyai
hubungan yang saling mempengaruhi dan saling tergantung. Pada satu pihak
perkembangan ilmu dalam satu masyarakat tergantung dari kondisi budaya
masyarakat tesebut, dan juga perkembangan ilmu akan mempengaruhi berkembangnya
budaya masyarakat. Sumbangan ilmu terhadap budaya adalah pada nilai yang
terkandung dalam ilmu, yakni tentang etika, estetika dan logika.. Ilmu
merupakan sumber nilai dan tata hidup, baik bagi perkembangan kepribadian
secara individual maupun pengembangan masyarakat secara keseluruhan. Selain itu
menurut Rene Dubos dalam bukunya Reasong Awake : Science for man, ilmu turut
membentuk profil budaya bukan saja lewat aspek-aspek teknisnya, melainkan juga
dengan jalan memberikan pandangan-pandangan baru yang membuahkan sikap yang
baru.
Contohnya adalah dalam masyarakat pedalaman,
budaya yang berkembang adalah budaya agraris. Adapun ilmu yang berkembang
adalah ilmu pertanian. Ilmu pertanian ini memberikan pandangan-pandangan baru
terhadap budaya, misalnya ritual-ritual khusus menjelang panen, mata
pencaharian sebagai petani, alat-alat pertanian dan lain-lain. Pola Hubungan
Ilmu dan budaya dan Teknologi antara ilmu dan budaya keduanya memiliki
keterkaitan karena kedua-duanya saling mempengaruhi. Keduanya juga memiliki
kaitan erat dengan manusia, karena manusia inilah yang membentuk budaya,
merumuskan ilmu dan menciptakan teknologi, serta mengembangkan kedua-duanya,
karena manusia mempunyai akal dan bahasa.[17]
Jadi, antara ilmu dan budaya keduanya
memiliki keterkaitan. Hubungan antara ilmu, dan budaya adalah saling
mempengeruhi. Budaya mempenagruhi Ilmu dan budaya, ilmu memepengaruhi budaya
mempengaruhi ilmu dan budaya. Ilmu dan budaya semuanya dikembangkan manusia.
Ilmu dirumuskan manusia, budaya dibentuk manusia. Dan juga keduanya memberikan
sumbangan terhadap manusia.
3. Hubungan Teknologi Dan
Kebudayaan
Teknologi merupakan salah satu komponen
kebudayaan. Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai,
serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam
cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan
rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.
Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau
masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit mengenal delapan
macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan unsur kebudayaan
fisik), yaitu:
a.
Alat-alat produktif
b.
Senjata
c.
Wadah
d.
Alat-alat menyalakan api
e.
Makanan
f.
Pakaian
g.
Tempat berlindung dan
perumahan
h.
Alat-alat transportasi
Dengan semakin majunya perkembangan
teknologi, maka hal tersebut akan berdampak pada perubahan kebudayaan. Dampak
tersebut diantaranya adalah:
a.
Perubahan
Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala
berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan
sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap
masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia
yang selalu ingin mengadakan perubahan. Seiring dengan kemajuan teknologi,
sebuah budaya dapat terpengaruh dan pada akhirnya terjadi perubahan budaya.[18]
b.
Penetrasi
Kebudayaan
Yang dimaksud dengan penetrasi kebudayaan
adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Dengan semakin
pesatnya perkembangan teknologi dapat membuat masuknya kebudayaan lain.
Oleh karena itu, keberadaan budaya harus kita
junjung tinggi sebagai tanda penghormatan kepada para leluhur kita dengan tetap
melestarikannya, jangan hanya karena kemajuan teknologi yang semakin pesat
membuat kita melupakan kebudayaan yang sudah susah payah dijaga. Sebagai
generasi muda marilah kita menjaga warisan leluhur yang salah satunya adalah
kebudayaan yang beragam.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Teknologi
merupakan serangkaian prinsip atau metode rasional yang
berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau
pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni. Teknologi juga
dapat diartikan benda‐benda yang berguna bagi manusia, seperti mesin, tetapi
dapat juga mencakup hal yang lebih luas, termasuk sistem, metode organisasi,
dan teknik.
Ilmu,
dan teknologi memiliki kaitan struktur yang jelas. Ilmu pengetahuan dan
teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk
memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa”
sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu
badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan
proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi.
Sumbangan
ilmu terhadap budaya adalah pada nilai yang terkandung dalam ilmu, yakni
tentang etika, estetika dan logika. Ilmu merupakan sumber nilai dan tata hidup,
baik bagi perkembangan kepribadian secara individual maupun pengembangan
masyarakat secara keseluruhan.
Teknologi
merupakan salah satu komponen kebudayaan. Teknologi menyangkut cara-cara atau
teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan
perlengkapan.
B.
Saran
Dalam penulisan makalah ini
penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, masih banyak terdapat
kesalahan-kesalahan, baik dalam bahasanya, materi dan penyusunannya. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan yang dapat
membangun penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin
Abdullah, Menanti Kemakmuran Negeri:
Kumpulan Esai Tentang Pembangunan Sosial Ekonomi Indonesia . Gramedia
Pustaka Utama, 2006.
Hamengku
Buwono X (Sultan of Yogyakarta), Merajut
Kembali Keindonesiaan Kita. Gramedia Pustaka Utama, 2007.
Isei, Pemikiran Dan Permasalahan Ekonomi Di
Indonesia Dalam Setengah Abad Terakhir 4, Kanisius, 2005.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.
Jakarta : Balai Pustaka, 2001.
Mukhtar
Latif. Orientasi Kea rah Pemahaman Filsafat Ilmu. Jakarta: Kencana,
2014.
Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi (penghimpun), Setangkai
Bunga Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, 1964.
Surajiyo,
Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara,
2013.
Tim Dosen Filsafat
Ilmu. 2003. Filsafat Ilmu. Fakultas Filsafat Ilmu UGM: Yogyakarta.
[2] Kamus
Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (Jakarta : Balai Pustaka, 2001).
[3] Hamengku Buwono X (Sultan of
Yogyakarta), Merajut Kembali
Keindonesiaan Kita (Gramedia Pustaka Utama, 2007). h. 32
[4]Surajiyo,
Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. (Jakarta: Bumi Aksara,
2013), h. 75
[5] Ibid
[6] Ibid, h. 33
[7] Burhanuddin Abdullah, Menanti Kemakmuran Negeri: Kumpulan Esai
Tentang Pembangunan Sosial Ekonomi Indonesia (Gramedia Pustaka Utama, 2006),
h. 45
[8] Ibid,
[9] Ibid, h. 46
[10] Imam Sukardi, Op.Cit. h. 56
[11] Ibid
[12] Isei, Pemikiran Dan Permasalahan Ekonomi Di Indonesia Dalam Setengah Abad
Terakhir 4, (Kanisius, 2005), h. 67
[13] Ibid
[14]Tim Dosen Filsafat Ilmu. 2003. Filsafat Ilmu. (Fakultas Filsafat Ilmu UGM: Yogyakarta), hlm. 58.
[15]Mukhtar
Latif. Orientasi Ke arah Pemahaman Filsafat Ilmu. (Jakarta: Kencana,
2014), h. 305
[16]Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi (penghimpun), Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1964, hlm. 113.
[17] Ibid,
[18]Ibid,
h. 114
No comments:
Post a Comment