Makalah Pengertian Psikologi

KATA PENGANTAR
Puji Syukur mari kita ucapkan kehadiran Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat-Nya sehingga kita pada hari ini masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk melaksanakan kuliah di kampus yang kita cintai ini dalam mata kuliah Ilmu Komunikasi. Shalawat dan salam marilah kita ucapkan buat baginda rasul kita yakninya Nabi Muhammad SAW, beliau telah membawa umatnya kepada jalan kebenaran.
Makalah ini berjudul “Pengertian Psikologi, Komunikasi dan Ruang Lingkup Komunikasi Dalam Konteks Konseling Beserta Contoh” yang akan dibahas dalam presentasi mata kuliah Ilmu Komunikasi. Dalam pembuatan makalah tidak luput dari kesalahan, oleh sebab itu kritik ataupun saran sangat penulis harapkan dari para pembaca, khususnya kepada dosen yang membimbing mata kuliah ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan juga kepada teman-teman yang telah membantu penulis dalam memperoleh sumber sehingga dapat penulis gunakan sebagai pedoman untuk menyelesaikan makalah berjudul “Pengertian Psikologi, Komunikasi dan Ruang Lingkup Komunikasi Dalam Konteks Konseling Beserta Contoh.

 



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Hubungan antara komunikasi dengan Psikologi sangatlah erat, jika dilihat dari perkembangannya, komunikasi memang dibesarkan oleh para peneliti psikologi. Tiga diantara empat Bapak Ilmu komunikasi yang disebut Wilbur Schramm adalah sarjana-sarjana psikologi. Kurt Lewin adalah ahli psikologi dinamika kelompok. Ia memperoleh gelar doktornya dalam asuhan Koffka, Kohler, dan Wetheirmer, tokoh-tokoh psikologi komunikasi Gestalt. Paul Lazarfeld pendiri komunikasi lainnya, adalah psikolog yang banyak dipengaruhi Sigmund Freud, Bapak psikoanalisis Carl Hovland yang defenisisnya banyak dihafal mahasiswa komunikasi adalah seseorang yang dididik dalam psikologi, dan selama hidupnya memilih karir sosisologi.
Jika kita perhatikan, psikologi melihat komunikasi dari aspek efektivitas penyampaian pesan itu sendiri, dimana psikologi mengkaji semua hal yang berhubungan terhadap efektivitas pesan serta hambatan-hambatan dalam penyampaian pesan itu sendiri. Pada makalah ini akan dijelaskan terkait ruang lingkup psikologi komunikasi, karakteristik manusia komunikan, konsepsi psikologi tentang manusia, faktor-faktor personal yang mempengaruhi perilaku manusia, faktor-faktor situasional yang mempengaruhi perilaku manusia.
B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian Psikologi Komunikasi?
2.      Ruang lingkup komunikasi dalam konteks Konseling?
3.      Memberikan contoh psikologi komunikasi dalam konteks konseling?
C.    Tujuan
1.      Untuk mempelajari lebih lanjut pengertian Psikologi komunikasi
2.      Apa yang dimaksud dengan ruang lingkup Psikologi Komunikasi
3.      Seperti apa contohnya.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Komunikasi
Komunikasi dan Psikologi adalah bidang yang saling berkaitan satu sama lain, terlebih sama-sama melibatkan manusia. Komunikasi adalah kegiatan bertukar informasi yang dilakukan oleh manusia untuk mengubah pendapat atau perilaku manusia lainnya. Sementara, perilaku manusia merupakan objek bagi ilmu psikologi. Sehingga, terbentuklah teori psikologi komunikasi.
Komunikasi merupakan sebuah peristiwa sosial yang terjadi ketika seorang manusia berinteraksi dengan manusia yang lain. Secara psikologis, peristiwa sosial akan membawa kita kepada psikologi sosial. Pendekatan psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi. Komunikasi sangat esensial untuk pertumbuhan kepribadian manusia. Kurangnya komunikasi akan menghambat perkembangan kepribadian. Komunikasi amat erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia.
Dalam sejarah perkembangannya komunikasi memang dibesaran oleh para peneliti psikologi. Bapak Ilmu Komunikasi yang disebut Wilbur Schramm adalah sarjana psikologi. Kurt Lewin adalah ahli psikologi dinamika kelompok. Komunikasi bukan subdisiplin dari psikologi. Sebagai ilmu, komunikasi dipelajari bermacam-macam disiplin ilmu, antara lain sosiologi dan psikologi.[1]
B.     Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi
Telah banyak dibuat defenisis komunikasi Dance (1967) mengartikan komunikasi dalam kerangka psikologi behaviorisme sebagai usaha “menimbulkan respon melalui lambang-lambang verbal.” Ketika lambing-lambang verbal tersebut bertindak sebagai stimulus. Raymond S. Ross (1974) mengartikan komunikasi merupakan proses transasksional yang  meliputi pemisahan, dan pemilihan bersama.
Lambang secara kognitif, begitu rupa sehingga membantu orang lain untuk mengeluarkan dari pengalamannya sendiri arti atau respons yang sama dengan yang dimaksud oleh sumber.
Kamus psikologi, Dictionary of Behavioral Science, menyebutkan enam pengertian komunikasi:
1.      Penyampaian perubahan energi dari satu tempat ke tempat yang lain seperti dalam sistem saraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara.
2.      Penyampaian atau penerimaan sinyal atau pesan oleh organisme.
3.      Pesan yang disampaikan
4.      (Teori Komunikasi) Proses yang dilakukan satu sistem yang lain melalui pengaturan sinyal-sinyal yang disampaikan.
5.      (K.Lewin) Pengaruh suatu wilayah persona pada wilayah persona yang lain sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan peribahan yang berkaitan pada wilayah lain.
6.      Pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi.
Jadi psikologi menyebut komunikasi pada penyampaian energi dari alat-alat indera ke otak, peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi, pada proses saling pengaruh di antara berbagai system dalam diri organisme dan di antara organisme. Ruang lingkup psikologi komunikasi, disini kita mengulas karakteristik manusia komunikan, kita akan diperkenalkan hanya dengan komunikasi antara manusia yang diuraikan dalam sistem komunikasi interpersonal, dan kemudian akan diperkenalkan pada komunikasi kelompok kita akan membicarakan komunikasi massa.
Akhirnya, komunikasi boleh ditujukan untuk memberikan informasi, menghibur arau mempengaruhi yang ketiga lazim disebut komunikasi persuasive, amat erat kaitannya dengan psikologi. Persuasif sendiri dapat diefenisikan sebagai proses mempengaruhi dan mengendalikan perilaku orang lain melalui pendekatan psikologi. Dengan demikian psikologi komunikasi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan persitiwa mental dan behavioral dalam internal mediation of stimuli ketika orang berkomunikasi. Peristiwa behavioral adalah apa yang Nampak ketika orang berkomunikasi.
Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi menurut Para Ahli sebagai berikut:
1.      Hovland, Janis dan Kelly
Mendefenisikan komunikasi sebagai “the process by which an individual(the communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals (the audience). Dance mengartikan komunikasi dalam kerangka psikologi behaviorisme sebagai usaha “menimbulkan respons melalui lambing-lambang verbal”.
Psikologi mencoba menganalisa seluruh komponen yang terlibat dalam proses komunikasi. Pada diri komunikator, psikologi memeriksa karakteristik manusia komunikan serta factor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perilaku komunikasinya. Pada komunikator, psikologi melacak sifat-sifatnya dan bertanya, apa sebabnya satu sumber komunikasi/source berhasil dalam mempengaruhi orang lain, sementara sumber komunikasi yang lain tidak ada.
Komunikasi begitu esensial dalam masyarakat manusia, sehingga setiap orang yang belajar tentang manusia harus melihat pada komunikasi. Komunikasi telah dikaji dari berbagai segi, sosiologi, antropologi, ekonomi, psikologi, linguistic, biologi, filsafat, politik, teknik, dan sebagainya.
2.      George A. Miller
Membuat defenisi psikologi yang mencakup semuanya: Psychology is the science that attempt to describe, predict, and control mental and behavior event. Dengan demikian, psikologi komunikasi adalah ilmu yang berusaha mempengaruhi, meramalkan dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi. Peristiwa mental adalah “internal meditation of stimuli”, sebagai akibat berlangsungnya komunikasi.
Komunikasi adalah peristiwa sosial-peristiwa terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia yang lain. Peristiwa sosial secara psikologis membawa kita pada psikologi sosial. Pendekatan dalam psikologi komunikasi juga menggunakan pendekatan-pendekatan yang ada dalam psikologi sosial.
Namun demikian, ilmu komunikasi terus berevolusi seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan persinggungan dengan ilmu dasarnya, kemudian berbagai varian kajian juga makin bermunculan dan salah satunya adalah persuasi yang sebetulnya telah dikaji lebih dahulu dan mendalam oleh psikologi sosial.
Pemakalah mencoba mengkompilasi defenisis dari beberapa tokoh berdasarkan kronologis ketika defenisi tersebut disampikan. Pertama Howland, dkk (1953) mendeskripsikan komunikasi sebagai sebuah proses di mana individu memencarkan stimuli dengan tujuan untuk memodfikasi perilaku individu lainnya. Dawis (1981) menekankan bahwa komunikasi adalah proses pemindahan informasi dan pengerian dari satu individu ke individu lainnya. Schwartz, dkk (2008) mengemukakan bahwa komunikasi adalah proses transfer informasi dari satu entitas ke entitas lainnya. Komunikasi muncul ketika terjadi interaksi antara dua pihak yang saling berbagi ide dan informasi. Secara umum komunikasi diterjemahkan sebagai sebuah proses pertukaran pemikiran opini, atau informasi memalui lisan/verbal tulisan atau symbol.[2]
C.    Contoh Psikologi Komunikasi Dalam Konteks Konseling
Kita ambil saja secara luas yaitu berdialog berarti proses interaksi penyampaian pesan antar pihak (individu dan kelompok) sehingga tercipta pemahaman yang sama terhadap pesan tersebut. Jembatan menuju sehat mental adalah proses dialog yang dapat mendorong individu untuk menyelesaikan kecamuk pikiran dan perasaan yang mengganggunya. Gangguan pikiran dan perasaan tersebut membuat individu maupun kelompok mengalami kondisi yang tidak adaptif, seperti hadirnya konflik maupun ketidakseimbangan kehidupan. Dengan dialog, berbagai pikiran dan perasaan yang berkecamuk dapat terfasilitasi untuk mendapat jawaban, dukungan, maupun koreksi. Dengan demikian, gangguan akibat kecamuk pikiran dan perasaan yang tidak jelas dapat dilerai dan diselesaikan sehingga kondisi diri (maupun kelompok) dapat kembali adaptif.[3]



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Agar dapat sukses dalam konseling orang memerlukan kemampuan yang dapat mengekspresikan diri dan menemukan insight yang dapat membantunya untuk lebih memahami dirinya dari percakapannya dengan konselor. Untuk itu diperlukan intelegensi untuk mengolah masukan yang diperolehnya, memerlukan kemampuan untuk menganalisis dan melakukan sintesis terhadap masukan-masukan yang diperoleh. Oleh karena itu klien yang akan masuk ke dalam konseling memiliki beberapa ciri antaranya:
1.      Pemahaman diri
2.      Pengarahan diri
3.      Harga diri
Kompetensi antar pribadi
1.      Kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain
2.      Ketegasan diri
3.      Menjadi diri yang bebas
4.      Harapan yang realistis terhadap diri sendiri dan orang lain
5.      Perlindungan diri dalam situasi antar pribadi
B.     Saran
Dalam pembuatan makalah ini tentu saja pemakalah banyak kesalahan dalam penulisan maupun cara membuat makalah ini karena pemakalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Maka dari itu sangat dibutuhkan masukan dari teman-teman atau kritikan demi untuk membangun untuk kebaikan dalam penulisan makalah untuk masa yang akan datang.



DAFTAR PUSTAKA
Maulana, Herdiyan dan Gumgum Gumelar. 2013. Psikologi Komunikasi dan Persuasi. (Jakarta: Permata Puri Media, Cetakan I.
Morissan. 2013 . Psikologi Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia, Cetakan Ke-2,
 



[1]Herdiyan Maulana dan Gumgum Gumelar. Psikologi Komunikasi dan Persuasi. (Jakarta: Permata Puri Media, Cetakan I,2013) h. 4-5
[2] Ibid
[3]Morissan. Psikologi Komunikasi. (Bogor: Ghalia Indonesia, Cetakan Ke-2, 2013), h. 141 

No comments:

Post a Comment