KATA
PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT. Karena
berkat rahmat dan nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini,dan tidak
lupa sholawat dan salam kepada nabi besar Muhammad saw, yang telah membebaskan
kita dari zaman kebodohan.
Dalam makalah ini penulis membahas
tentang “filsafat dan filsafat islam” makalah ini ditujukan untuk memenuhi
tugas mata kuliah pengantar pemikiran islsm. Makalah ini diharapkan dapat
menjadi sumber informasi bagi yang membutuhkan baik dunia pendidikan maupun
para akademis yang ingin meningkatkan pengetahuanya.Apabila ada kesalahan dalam
makalah ini penyusun minta maaf.Karena kekhilafan itu adalah sifat manusia yang
nyata di dunia.Apabila ada kritik dan saran yang membangun dalam penulisan
maupun dalam pembahasan makalah ini demi kemajuaan pendidikan, sangat
diharapkan. Akhir kata dari penyusun mengucapkan terima kasih banyak.
Padang,17
oktober 2016
Pemakalah
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Di era zaman sekarang ini kebanyakan para generasi
muda tidak mengetahui sejarah serta seluk beluk tentang filsafat dan filsafat
islam,oleh karena itu kami mengangkat pembahasan tentang sejarah filsafat dan
filsafat islam ini, untuk mengingatkan tentang sejarah filsafat dan filsafat
islam.
Sebagai generasi muda islam kita
harus mengetahui tentang filsafat dan filsafat islam, serta kajian sejarah
filsafat dan filsafat islam sebab filsafat digunakan dalam berbagai
kepentingan, untuk itu kita segai generasi muda harus mengetahui sejarah
munculnya filsafat, pengertian, ruang lingkup, serta kegunaan ilmu filsafat
tersebut.
Dengan pembahasan ini kita akan
dapat mengetahui serta dapat mempelajari filsafat, serta seluk beluk filsafat,
dan sejarah perkembangan filsafat, agar generasi muda dapat memahami serta
mengetahui bagaimana munculnya filsafat dalam Islam.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian filsafat dan filsafat
islam?
2. Bagaimana munculnya filsafat dalam islam
dan kaitannya dengan filsafat yunani?
3. Apakah ruang lingkup,metode dan kegunaan
ilmu filsafat?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian filsafat dan
filsafat islam
2. Untuk mengetahui munculnya filsafat
dalam islam dan kaitannya dengan filsafat yunani
3.
Untuk
mengetahui ruang lingkup,metode dan kegunaan ilmu filsafat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Filsafat dan Filsafat Islam
Filsafat
adalah kata majemuk yang berasal dari bahasa yunani,yakni “philosophia dan
philosophos”. Philo, berarti cinta (loving), sedangkan sophia atau sophos,
berati pengetahuan atau kebijaksanaan (wisdom). Jadi, filsafat secara sederhana
berarti cinta pada pengetahuan atau kebijaksanaan. Pengertian cinta yang
dimaksud disini dalam arti yang seluas-luasnya,yaitu ingin dan dengan rasa
keinginan itulah ia berusaha mencapai atau mendalami hal yang di inginkan.
Demikian juga yang dimaksudkan dengan pengetahuan, yaitu tahu dengan mendalam
sampai keakar-akarnya atau sampai kedasar segala dasar.[1]
Filsafat
islam adalah hasil pemikiran umat islam secara keseluruhan. Pemikiran umat
islam ini merupakan buah dari dorongan ajaran al-qur’an dan hadits.kedudukan
akal yang tinggi dalam kedua sumber ajran islam tersebut bertemu dengan
peranaan akal yang besar dan ilmu pengetahuan yang berkembang maju dalam
peradaban umat lain,terutama peradaban yunani,persia dan india. Dengan kata
lain, umat islam merupakan pewaris tradisi peradaban ketiga bangsa tersebut,
yang sebelumnya telah mewarisi pula peradaban bangsa sekitarnya seperti
Babilonia,Mesir,Ibrani dan lainya.
Perlu
diingankan bahwa filsafat islam adalah filsafat yang bermuatan religius
(keagamaan), namun tidak mengabaikan persoalan-persoalan ke filsafatan.
Jadi,pengakuan tentang adanya filsafat islam harus dilihat dari ajaran pokok
agamanya. Karena pada hakikatnya jika tidak ada ilham al-qur’an sebagai sumber
dorongan, filsafat dalam dunia islam dalam arti yang sebenarnya tidak akan
pernah ada. Sementara itu,peradaban dan pemikiran bangsa lain hanya sebagai
pelengkap dalam mempercepat proses kelahirannya semata.indikasi kearah ini,
seperti telah disebutkan, bahwa arab jahiliyah sekalipun telah mempunyai
hubungan dengan beberapa daerah sekitarnya,namun kebudayaan dan pemikiran yang
ada di daerah tersebut tidak ada pengaruhnya kepada mereka.
B. Sejarah Filsafat dalam
Islam
Pemikiran filsafat
masuk kedunia Islam melalui filsafat Yunani yang dijumpai kaum muslimin pada
abad ke-8 Masehi atau abad ke-2 Hijriah di Suriah, Mesopotamia, Persia dan
Mesir. Kebudayaan dan filsafat Yunani masuk ke berbagai daerah tersebut melalui
ekspansi Alexander Agung, Raja Macedonia (336-323 SM) Setelah mengalahkan
Darius ada abad ke-4 SM di Arbela (sebelah Timur Tigris).
Alexander datang dengan tidak menghancurkan
peradaban dan kebudayaan persia. Bahkan sebaiknya, ia berusaha menyatuhkan
kebudayaan yunani dan persia. Hal ini meningalkan pengaruh besar di
daerah-daerah yang pernah dikuasaianya sehingga timbullah pusat-pusat
kebudayaan Yunani di Timur, seperti
Alexandria di Mesir, Antiokia di Suriah, Jundisyapur di Mesopotamia dan Bactra
di Persia.
Pengaruh filsafat
Yunani ke dunia Islam pada masa dinasti Umayyah belum kuat, karena punguasa
lebih cenderung kepada kebudayaan Arab, terutama pada sastra Arab sebelum
Islam. Barulah pada masa dinasti Abbasiyah pengaruh kebudayaan dan filsafat
tampak di dunia Islam karena tidak seperti Umayyah, yang berpengaruh di pusat
pemerintahan adalah orang-orang Persia, seperti keluarga Baramikah yang telah
lama berkecimpung di dalam kebudayaan Yunani.
Mulanya ilmu kedokteran
dan metode pengobatan Yunani menarik perhatian petinggi Abbasiyah. Kemudian
menyusul bidang-bidang ilmu lainnya termasuk di dalamnya filsafat. Perhatian
yang lebih serius terhadap filsafat terjadi pada kekhalifahan al-Ma’mun
(813-833), anak khalifah Harun al-Rasyid. Dalam pada itu, pada masa
kekhalifahan Harun al-Rasyid buku-buku ilmu pengetahuan berbahasa Yunani mulai
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Utusanpun dikirim ke kerajaan Romawi di
Eropa untuk mencari manuskrip yang selanjutnya dibawa ke Bagdad untuk di
terjemahkan kedalam bahasa Arab.
Dalam kegiatan
penerjemahan itu sebagian besar karya-karya Aristoteles, Plato, karangan mengenai neo-Platonismo,
karangan Galen, buku-buku ilmu kedokteran dan filsafat berhasil di terjemahkan
sehingga menjadi bahan bacaan para ulama dan kaum muslimin umumnya. Kelompok
yang banyak tertarik kepada filsafat Yunani adalah kaum Mu’tazilah. Abu Huzail
al-Allaf, Ibrahim al-Nazzam, Bisyr al-Mu’tamir dan al-Jubba’i adalah di antara
ulama mutakkalimin yang banyak membaca buku-buku filsafat sehingga berpengaruh
terhadap pemikiran teologi mereka. Dalam kontek
itulah kemudian teologi Mu’jazilah di pandang sebagai bercorak rasional.
Tidak hanya dalam
teologi, dalam berbagi ilmu pengetahuan lainnya kegiatan penerjemahan tersebut
telah pula melahirkan banyak cendekiawan dan filosofot, seperti :
1. al-Kindi (801-866).
2. al-Razi (864-926).
3. al-Farabi (870-950).
4. Ibn Sina (980-1037).
5. Ibn Maskawaih (w.
1030).
6. al-Ghazali (1058-1111).
7. Ibn Bajjah (w. 1138).
8. Ibn Tufail (1110-1185).
9. Ibn Rasyd (1126-1198).
Dalam ilmu pengetahuan
dikenal beberapa ahli seperti :
1. Abu Abbas al-Syarkasyi
pada abad ke 9 M dibidang kedokteran.
2. Muhammad, Ahmad dan Hasan
dibidang Matematika.
3. Al-Asma dibidang Ilmu
alam.
4. Jabir dibidang Kimia.
5. Al-Biruni dibidang
Astronomi, sejarah, geografi dan Matematika.
6. Ibn Haitam dibidang
Optika.[2]
Faktor Yang Menyebabkan Timbulnya Pemikiran Filsafat
Dalam Islam :
1. Proses terjemahan
berbagai literatur kedalam bahasa Arab. Diantara literatur yang diterjemahkan
tersebut adalah buku-buku India, Iran, dan buku Suriani-Ibrani, terutama sekali
buku-buku Yunani.
2. Pada pusat-pusat
kebudayaan seperti Syria, Mesir, Persia, juga Mesopotamia, pemikiran filsafat
Yunani diketemukan oleh kaum Muslimin. Namun kota Baghdad yang menjadi pusat
kekuasaan dinasti Abbasiyah menjadi jalur utama masuknya filsafat Yunani
kedalam Islam, dan disinilah timbul gerakan penerjemahan buku-buku Yunani
kedalam bahasa Arab.
3. Penerjemahan literatur
kedalam bahasa Arab sebenarnya telah dilakukan semenjak dinasti Umayyah yang
disponsori oleh Khalid Ibn Yazid dan Umar Ibn Abd. Aziz, namun kegiatan itu
hanya untuk kepentingan yang sangat terbatas, yakni yang berhubungan langsung
dengan kehidupan praktis, seperti buku-buku kimia dan kedokteran.
4. Khalifah al-Mansur,
khalifah Abbasiyyah kedua, adalah seorang khalifah yang sangat mencintai ilmu
pengetahuan, terutama ilmu bintang, sehingga ia menyuruh Muhammad ibn Ibrahim
al-Fazazi (ahli ilmu falak pertama dalam Islam) untuk menerjemahkan Sindahind,
buku ilmu falak dari India, kedalam bahasa Arab. Juga beberapa buku lain
tentang ilmu hitung dan angka-angka India disuruh salin ke dalam bahasa ini.
5.
Bagi orang Arab, filsafat merupakan pengetahuan tentang kebenaran, selama
bisa dipahami oleh pemikiran manusia. Nuansa filsafat mereka berakar dari
tradisi filsafat Yunani yang dimodifikasi dan disesuaikan dengan nilai-nilai
Islam.[3]
C. Filsafat
Islam dan Kaitannya dengan Filsafat Yunani
Suatu
kebenaran yang tidak dapat di tolak adalah pengaruh peradaban yunani,persia,dan
india.Di antara ilmu-ilmu india yang besar pengaruhnya kepada intelektual Islam
adalah ilmu hitung,astronomi,ilmu kedokteran , dan matematika dengan angka-angka
yang orang Arab disebut angka india dan oleh orang Eropa kemudian dikenal
dengan nama angka Arab.Menurut Harun Nasution peranan yang besar dalam hal ini
iadalah keluarga Bramak yang turun temurun menjadi menteri,gubernur dan
sekretaris khalifah mulai dari zaman Al saffah (750-754) sampai dengan zaman
Al-Ma’mum (813-833).Akan tetapi,pengaruh terbesar yang di terima umat islam
dalam bidang ilmubdan filsafat,menurut Ahmad Amin,adalah dari Yunani.Karena
kntak umat Islam dengan kebudayaan Yunani bersamaan waktunya dengan penulisan
ilmu-lmu Islam,maka masuklah ke dalamnya unsur-unsur kebudayaan Yunani yang
menberinya corak tertentu,terutama dalam bentuk dan isi.Dalam bentuk ,pengaruh
logika Yunani besar sekali,ilmu-ilmu Islam diberi warna baru,di tempa menunrut
pola Yunani dan di susun sesuai dengan sistem Yunani.Jadi,logika Yunani
mempunyai pengaruh yang sangat besar pada alam pikiran Islam di zaman Bani
Abbas.
Perlu
di tegaskan bahwa pengaruh bukan berarti menjiplak.Betapa banyaknya para filsof
baik islam maupun non-Islam terpengaruh oleh filsof sebalum nya,namun mereka
tidak menyandang predikat penjiplak atau pengembik.Filsof Amsterdam,Belanda
Burch De Spinoza (1632-1677) dikenal sebagai pengikut bapak filsafat Modrn asal
prancis,Rene Descrates (1596-1650),namun ia mempunyai filsafat
tersendiri.Demikian pula filosof Muslim Ibnu Sina walaupun terpengaruh
Aristoteles,tetapi ia juga memiliki pemikiran filsafat tersendiri,yang tidak
dimiliki oleh al Mu’alim
al-Awwal,Aristoteles sendiri .
Dalam
rekaman sejarah,cara terjadinya kontak antara umat Islam dan filsafat
Yunani (juga sains) melalui daerah
Suriah,Mesopotamia,Persia,dan Mesir.Filsafat Yunani datang ke daerah-daerah ini
ketika penaklukan Alexander Yang Agung ke Timur pada abad keepat (331) sebelum
Masehi.Ia juga mempersatukan orang-orang Yunani dan Persia dalam satu negara
besar dengan cara berikut.[4]
1. Ia angkat pembesar dan pembantunya dari
orang Yunani dan Persia.
2. Ia mendorong perkawinan campuran anatara
Yunani dan Persia bahkan,ia pernah menyelenggarakan perkawinan masal 24
jenderal dan 10.000 prajiritnya dengan wanita-wanita Persia di Susa.
3. Sementara itu,ia sendiri kawin dengan
Statria,putri Darius,Raja Persia yang kalah perang.
4. Ia mendirikan kota-kota dan
pemukiman-pemukiman yang dihuni bersama oleh orang-orang Yuani dan Persia.
Dengan
demikian ,bercampurlah kebudayaan Yunani dan kebudayaan Persia.Sebagai bukti
dalam hal ini kota Alexander di Mesir,yang dalam bahasa Arab disebut
al-Iskandaria,merupakan warisan dari usaha di atas.
Setelah
Alexander Yang Agung mangkat pada tahun 323 SM,kerajaan besar yang ditinggalkan
terpecah menjadi tiga,kerajaan Masedonia di Eropa,Kerajaan ptolesmeus di persia
dengan dua ibukota Seleucia di tepi sungai Tigris dan Antio di Suri.Dengan
adanya politik,Alexander menyatukan kebudayaan Yunani dan Persia,yang kemudian
dilanjutkan pula oleh pewarisnya ,maka timbullah pusat-pusat kebudayaan Yunani
di timur.pusat-pusat Hellenisme yang terkenal adalah Alexander di Mesir, Antiok
Suria, Harran, dan Jundisyapur dekat
Baghdad serta baktra di Persia.
D.
Ruang
Lingkup Filsafat
Filsafat sebagai
induk ilmu-ilmu lainnya pengaruhnya masih terasa. Setelah filsafat ditingkalkan
oleh ilmu-ilmu lainnya, ternyata filsafat tidak mati tetapi hidup dengan corak
tersendiri yakni sebagai ilmu yang memecahkan masalah yang tidak terpecahkan
oleh ilmu-ilmu khusus. Akan tetapi jelaslah bahwa filsafat tidak termasuk
ruangan ilmu pengetahuan yang khusus. Filsafat boleh dikatakan suatu ilmu
pengetahuan, tetapi obyeknya tidak terbatas, jadi mengatasi ilmu-ilmu pengetahuan
lainnya merupakan bentuk ilmu pengetahuan yang tersendiri, tingkatan
pengetahuan tersendiri. Filsafat itu erat hubungannya dengan pengetahuan biasa,
tetapi mengatasinya karena dilakukan dengan cara ilmiah dan
mempertanggungjawabkan jawaban-jawaban yang diberikannya.
E.
Metode dalam
Filsafat
1.
Metode
historis/ sejarah
Metode ini baik karena dengan demikian pertumbuhan
filsafat itu dapat diikuti dari jumlahnya. Akan tetapi harus agak panjang untuk
penulaannya dan bisa menimbulkan kesalahpahaman.
2.
Metode Ikhtisar
Metode ini membentuk soal-soal yang dibicarakan dalam
filsafat dan menguraikan jawaban.
3.
Metode
Sistematis
Metode ini mencari arti serta maksud dari kodrat
manusia yaitu bagaimana manusia karena kodratnya akan penyelidikan yang
biasanya disebut filsafat itu lalu dicari akibat-akibatnya
4.
Metode
Kombinasi
Metode ini adalah kombinasi dari cara-cara tersebut
yaitu sistematis, tetapi tidak lepas dari sejarah dan dengan memperhatikan
soal-soal terpenting yang timbul bagi setiap manusia yang hidup sadar dan mampu
menggunakan pikirannya
F. Manfaat Mempelajari
Filsafat
Secara garis besar
mempelajari filsafat akan membawa manfaat kepada tiga aspek besar yaitu:
1. Filsafat dapat
memberikan manfaat dalam pemahaman keseluruhan (universal) tentang suatu wujud
yang maujud dan dapat menetapkan suatu konsep kebenaran terhadap wujud
tersebut. Artinya suatu pemikiran akan dikatakan benar manakala didasari kepada
pemikiran yang mendalam dan mendasar, sehingga membawa manusia bertindak secara
bijak.
2. Memberi manfaat dalam
menentukan suatu kebijaksanaan, sehingga dalam mengambil tindakan tidak hanya
asal-asalan dengan terlebih dahulu meragukan suatu konsep sebelum menemukan
jawaban meragukan suatu konsep sebelum menemukan jawaban yang cukup untuk
kebenaran konsep tersebut.
3. Filsafat dapat
memberikan kepuasan fikiran bagi seseorang dalam menghadapi berbagai
problematika kehidupan yang penuh persoalan, baik yang sedang, ataupun yang
akan datang.
4. Khusus bagi kalangan
ilmuan agama, filsafat dapat mendukung terhadap keyakinan yang diperpegangi,
baik yang bersifat kongkrit, maupun yang bersifat abstrak, jika selama ini
hanya diterima secara mutlak dari nash, maka pada gliriannya filsafat akan
dapat menggiring merumuskan fikiran kepada argumen rasional, sehingga bila
berfikir denganr asional, maka siapapun akan menerimanya pula secara rasional.[5]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Lahir dan berkembangnya
pemikiran filosofis dalam Islam merupakan sebuah realitas historis yang niscaya
karena adanya interaksi yang terbangun antar bangsa Arab Muslim dengan
daerah-daerah yang ditaklukan (bangsa non-Muslim), yakni bangsa Persia, India
dan terutama sekali adalah bangsa Yunani, sehingga filsafat Islam dikatakan
banyak mengandung unsur Hellenisme. Hasil dari proses interaksi itulah kemudian
melahirkan semangat intelektual untuk melakukan penerjemahan terhadap berbagai
karya-karya; baik Yunani, Persia, maupun India kedalam bahasa Arab. Gerakan
penerjemahan berkembang pesat karena mendapat dukungan penguasa (khalifah).
Dari hasil penerjemahan tersebut, lahirlah pemikiran-pemikiran filosofis dalam
Islam. Dalam pengembangan selanjutnya pemikiran-pemikiran para filosof
non-Muslim itu dikembangkan sesuai dengan akidah dan ajaran-ajaran Islam, agar
tidak bertentangan.
B.
Saran
Dalam penulisan makalah
ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, masih banyak terdapat
kesalahan-kesalahan, baik dalam bahasanya, materi dan penyusunannya. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan yang dapat
membangun penulisan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Ilhamuddin, 2004. Sejarah
Perkembangan Pemikiran Islam (SPPI), La- Tansa Press, Medan,
Sirajuddin Zar. 2012. Filsafat Islam: Filosof dan Filsafatnya. Jakarta:
Rajawali Pers.
Salmadanis. 2003. Filsafat Dakwah. Jakarta: Surau,
No comments:
Post a Comment